Kecintaan Elok Setiawardani pada batik
membuat wanita ini bertekad untuk mengenalkan batik sedini mungkin pada
putri-putri ciliknya, meskipun itu artinya dia harus membuatnya sendiri bahkan sampai mendirikan clothing line Menthik Batik. Penasaran? Cek koleksi Menthik Batik.
B: Anda pernah
mengenyam pendidikan dalam bidang desain?
E: Bukan desain. Dulu saya kuliah di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta jurusan
Public Relations.
E: Di berbagai media
cetak seperti Tabloid Gita, ADIL, Libero, Muda
Musika(MUMU) dan masih banyak lagi. Lalu ke beberapa advertising agency seperti Nuvocom-EMG, Adwork-EURO RSCG, Wunderman/Young&Rubicam Ind,
dan Tactic Communications. Kemudian saya bekerja di Universitas Bakrie. Sebelum aktif di Menthik Batik, saya sempat kembali
ke Adwork-EURO
RSCG.
B: Apa yang
memutuskan Anda berwiraswasta?
E: Desain, batik,
dan toko online, semua itu sudah menjadi impian saya sejak lama tapi
positioning yang pas masih dalam
pencarian.
B: Ada latar
belakang batik pada keluarga?
E: Suami saya lahir
dari keluarga pengusaha batik di Yogya, sehingga semakin besar kesempatan
bagi saya untuk melihat aneka motif batik dan aplikasinya baik di rumah maupun
toko, selain itu dari kecil saya suka menggambar, ikut sanggar lukis, dan juga sanggar batik.
B: Kenapa batik?
![]() |
Nyaman untuk bermain |
B: Siapa yang
menjadi inspirasi Anda?
E: Bayi saya. Kebetulan
saya baru memiliki bayi, jaraknya jauh dengan kakaknya yang sudah 8 tahun. Kadang-kadang saya
ingin membuat mereka mengenakan baju kembaran,
termasuk baju batik. Sayangnya, sulit mendapatkan
ukuran baju kembaran untuk anak dengan rentang usia yang agak jauh, kecuali
dibuatkan khusus. Jadilah bayi saya ini sebagai inspirasi untuk berkreasi. Sekalian membuktikan bahwa bayi pun bisa
berbatik, syaratnya meski modis harus tetap nyaman. Saya
pun mulai memadukan batik dengan bahan kaos dan bahan-bahan
lainnya dalam ukuran yang dimulai dari balita.
B: Kenapa
disebut Menthik Batik?
![]() |
Warna cerah |
B: Cara berkomunikasi
dengan buyer?
E: Dengan bbm,
whatsapp, sms, facebook, dan twitter.
B: Ada
pengalaman tak terlupakan dengan batik?
E: Di masa awal
Menthik Batik, kami hanya menjual produk ready
to wear. Saat itu ada seseorang yang setiap kali Menthik Batik mengeluarkan
model baru, pasti ukurannya tidak pas. Akhirnya saya putuskan untuk membuat
khusus. Tanpa diduga dia memesan 10 potong sekaligus untuk putri
semata wayangnya. Sejak saat itu saya menerima layanan made by order juga.
B: Siapa
desainer favorit Anda?
E: Edward
hutabarat. Karya beliau unik, out of
the box.
E: Batik
anak kombinasi bahan kaos dengan ukuran untuk bayi mulai 7 bulan.
B: Apakah memungkinkan
mix batik dengan trend terkini?
E: Sangat
mungkin. Semenjak menggeluti Menthik Batik, saya banyak menemukan karya batik yang
tidak terpikirkan seblumnya, termasuk mix
dengan trend terkini.
B: Apakah pernah
mengeluarkan special collection?
E: Pernah. Edisi liburan dan Lebaran.
B: Konsep batik
for the world, apakah memungkinkan?
E:
Memungkinkan,
for the world bahkan dengan berbagai
segmentasi dan variasi aplikasi produk.
B: Apakah ada
rencana untuk membawa bisnis ke pangsa pasar luar negeri?
E: Ada.
B: Apakah Anda
suka memakai batik atau kain tradisional lainnya dalam busana sehari-hari?
E: Pasti. Dulu
saya sering dipanggil “elok batik” oleh teman-teman advertising agency saking seringnya berbatik ke kantor.
B: Batik is art or batik is fashion?
E: Art & fashion.
B:
Harapan
Anda?
E: Karya-karya
dalam Menthik batik bisa memberi manfaat dan menyenangkan bagi banyak
orang.
Kerennn mba, izin shared angkut cerita diatas ya *sisipin bookmark* :))
ReplyDeleteSalam dan sukses untuk batik onlinenya,