As seen as the
photo, (from left to right) iPad case
made by Batik tulis with Lokcan Pattern from Indramayu. Merupakan salah
satu penghasil batik di Jawa Barat, Indramayu juga memiliki Batik Pasundan
didominasi warna krem, hijau muda dan merah muda. Ciri khas batik Indramayu
adalah adanya coh-cohan, yaitu titik-titik atau ceceg-ceceg berwarna. Biasanya
ceceg hadir pada kain batik dalam warna putih sebagai hasil perintangan malam (lilin)
yang dititikkan. Motif batik Indramayu biasanya dipengaruhi alam sekitarnya,
maka tak heran jika salah satu motifnya bertemakan kehidupan pesisir Laut.
The centre is Batik tulis Yogya with laba-laba pattern and “bledakan”
style. Teman Berbatik, Bledakan merupakan batik dengan latar belakang berwarna
putih. Hal ini dihasilkan dari coletan/sapuan kuas dengan pewarna putih atau
secara alami dengan ditutup oleh malam (lilin). Finally, at the Right one is made by Batik
tulis Sragen with Truntum Debyah pattern. Merupakan salah satu motif bunga pada
batik, Debyah memiliki ciri khas kelopak yang runcing. Dalam sejarahnya,
ternyata motif Truntum merupakan simbol dari cinta yang bersemi kembali.
Motif ini
diciptakan oleh seorang Ratu Keraton Yogyakarta. Sang Ratu yang selama ini dicintai
dan dimanja, merasa dilupakan oleh Raja yang telah mempunyai kekasih baru. Untuk
mengisi waktu dan menghilangkan kesedihan, ia pun mulai membatik. Secara tidak
sadar Ratu membuat motif berbentuk bintang-bintang dilangit kelam, yang selama
ini menemaninya dalam kesendirian. Ketekunan Ratu dalam membatik menarik
perhatian Raja yang kemudian mulai mendekatinya untuk melihat proses membatik.
Sejak saat itu, Raja selalu memantau perkembangan membatik sang Ratu. Sedikit
demi sedikit kasih sayang Raja terhadap Ratu tumbuh kembali. Berkat motif ini
cinta Raja bersemi kembali atau tum-tum kembali. Motif ini diberi
nama Truntum sebagai lambang cinta Raja yang bersemi kembali, how sweet!
bagus banget..tapi kok gak ada harganya ya?
ReplyDelete